Pada tanggal 2 November 2023, Hotel Fourpoints menjadi saksi kegiatan yang penuh makna, yaitu Focus Group Discussion (FGD) tentang Penyusunan Dokumen Kurikulum dan SOP Mata Kuliah Wajib Khusus (MKWK) pada Kurikulum Teknik Kimia berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Acara ini dihadiri secara luring oleh sejumlah pemangku kepentingan terkait, mengambil langkah penting dalam penyempurnaan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan di bidang Teknik Kimia.
Dua pembicara utama yang menjadi sorotan dalam acara ini adalah Dr. Doni Rahmat Wicakso dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Dr. Widiyastuti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kehadiran mereka sangat diapresiasi dalam memberikan wawasan dan pandangan yang berharga terkait dengan pengembangan kurikulum berbasis OBE dan MBKM.
Selain pembicara, FGD ini juga dihormati dengan kehadiran empat orang alumni yang sukses, yaitu Agustin Welliana Putri (Angkatan 2012) yang kini bekerja di PT. Sucofindo PLN, Christian Edra (Angkatan 2013) yang bekerja di PT. Kutai Refinery Nusantara, Bambang (Angkatan 2016) yang berasal dari PT. [Nama Perusahaan], dan Kurnia (Angkatan 2016) yang berkarier di PT. Sucofindo Balikpapan. Mereka telah memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kurikulum yang lebih relevan dan responsif akan memberikan kontribusi positif bagi masa depan para mahasiswa.
Pihak mitra industri juga turut hadir dalam acara ini, dengan kehadiran Bapak Bimada dari PT. Pertamina RU V. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri menjadi fokus penting dalam pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Dalam diskusi yang berlangsung, Dr. Doni Rahmat Wicakso menekankan bahwa "Formulasi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) atau IABEE. Namun, untuk Kompetensi Keahlian (KK) dan pengetahuan, harus merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan asosiasi terkait. IABEE sendiri telah menetapkan 12 Learning Outcome Criteria (LOC) yang harus diikuti. CPL perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan diukur, serta harus sesuai dengan Taksonomi Bloom. Ada CPL yang bersifat mendalam atau sebagai pengetahuan. Penilaian mahasiswa terhadap dosen dapat menjadi pertimbangan untuk mengevaluasi apakah perlu perubahan dalam pengajaran, namun sebaiknya dosen memiliki keahlian yang sejalan dengan mata kuliah yang diajarkan. Idealnya, dosen juga memiliki keahlian ekspert di mata kuliah yang diajarkan."
Pak Hari menambahkan, "Asisten dan tutor dapat memainkan peran penting dalam membantu mahasiswa memahami materi dengan lebih baik. Ini akan membantu mahasiswa mengatasi tantangan dalam pembelajaran dan pemahaman materi."
Diskusi juga mencakup penekanan pada pentingnya memperkuat filosofi dasar dalam kurikulum, agar mahasiswa dapat lebih mendalam dalam memahami dasar ilmu dan teknologi, serta mampu mengatasi permasalahan teknis yang muncul dalam dunia nyata.
Acara FGD ini mengakhiri sesi diskusi dengan harapan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, para pembicara, alumni, dan mitra industri akan terus memperkaya kurikulum Teknik Kimia, menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan di masa depan.