Pekan Riset Sawit 2024 menjadi ajang yang dinanti-nantikan oleh para peneliti dan praktisi industri kelapa sawit di Indonesia. Tahun ini, acara tersebut menjadi lebih menarik dengan hadirnya penelitian inovatif yang memanfaatkan limbah cangkang kelapa sawit untuk memproduksi kokas komersial sebagai reduktor besi ramah lingkungan. Riset yang dilakukan oleh tiga akademisi terkemuka, yaitu Pak Ir. Asful Hariyadi, S.T., M.T., Pak Dr. Moch. Purwanto, dan Pak Fikan Mubarok Rohimsyah, S.T., M.Sc., berhasil memenangkan penghargaan sebagai poster terbaik dalam acara tersebut.
Inovasi Kokas Komersial Berbasis Limbah Cangkang Sawit
Penelitian ini merupakan terobosan penting dalam upaya mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit dan industri besi sekaligus. Limbah cangkang kelapa sawit, yang sebelumnya dianggap sebagai produk sisa yang kurang bernilai, dioptimalkan menjadi bahan baku untuk memproduksi kokas komersial. Kokas ini berfungsi sebagai reduktor dalam proses peleburan besi, menggantikan bahan bakar fosil yang biasa digunakan dan lebih berpotensi merusak lingkungan.
Dalam penelitiannya, ketiga ilmuwan tersebut menggunakan metode optimasi untuk memaksimalkan kualitas kokas berbasis limbah sawit sehingga dapat bersaing dengan produk kokas komersial konvensional. Produk yang mereka hasilkan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih efisien dan ekonomis. Potensi dari penggunaan limbah sawit ini memberikan solusi ganda: mengurangi limbah perkebunan sawit serta menurunkan emisi karbon dalam proses produksi besi.
Pada Pekan Riset Sawit 2024, presentasi hasil riset ini disajikan dalam bentuk poster yang menarik perhatian banyak peserta. Poster tersebut memaparkan detail proses pengolahan limbah cangkang kelapa sawit menjadi kokas komersial, hasil uji coba laboratorium, serta analisis potensi pengurangan dampak lingkungan. Dengan kejelasan dan relevansi topik yang mereka angkat, poster ini berhasil memenangkan kategori poster terbaik, mengalahkan banyak presentasi lainnya dari berbagai disiplin ilmu yang turut berkompetisi.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa riset yang inovatif, berorientasi pada keberlanjutan, dan memiliki dampak langsung terhadap industri dapat diapresiasi secara luas.
Keberhasilan tim ini dalam memanfaatkan limbah sawit menunjukkan potensi besar untuk diimplementasikan secara lebih luas di sektor industri. Produksi kokas komersial berbasis limbah cangkang kelapa sawit tidak hanya akan meningkatkan efisiensi ekonomi bagi para pelaku industri sawit, tetapi juga mendukung inisiatif ramah lingkungan dalam industri besi. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya berdampak pada aspek teknis, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan, sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon.
Penemuan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lebih lanjut antara industri sawit dan industri logam, serta menginspirasi penelitian serupa yang dapat mengoptimalkan penggunaan limbah perkebunan lain untuk tujuan komersial yang lebih ramah lingkungan.
Pekan Riset Sawit 2024 menjadi momentum penting bagi Pak Ir. Asful Hariyadi, Dr. Moch. Purwanto, dan Fikan Mubarok Rohimsyah untuk memperkenalkan inovasi yang mereka hasilkan. Dengan penghargaan poster terbaik, riset ini memberikan harapan baru untuk masa depan industri kelapa sawit dan industri besi yang lebih berkelanjutan, sekaligus menunjukkan bahwa limbah dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi yang bermanfaat bagi lingkungan dan industri.